Pembelajaran genetika di sekolah hendaknya mendapatkan banyak perhatian, karena pembelajaran genetika bersifat abstrak sehingga diperlukan sumber belajar dan media belajar siswa yang dapat membantu siswa memahami konsep genetika. Permasalahan yang umum terjadi pada pembelajaran genetika adalah miskonsepsi. Venville (2002) dari hasil penelitiannya menyampaikan bahwa siswa menganggap pelajaran genetika melelahkan dan membosankan. Siswa sulit memahami konsep genetika karena abstrak bagi mereka dan jauh dari kehidupan sehari-hari. Siswa tidak mampu mengkonstruksi genetika secara utuh serta siswa tidak mampu menghubungkan antar konsep genetika. Berdasarkan permasalahan tersebut Prodi Pendidikan Biologi Unirow berinisiatif melakukan pengabdian masyarakat dengan skema pelatihan isolasi genetika DNA buah-buahan dengan menggunakan metode lisis. Harapan dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini, pembelajaran genetika sudah tidak melelahkan dan membosankan dan yang terpenting siswa mampu memahami konsep genetika dan terhindar dari miskonsepsi. Kegiatan Pengabdian Masyarakat pada tahap 2 ini dilaksanakan di SMA N 1 Tambakboyo dan SMA N 5 Tuban. Semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan lancar.